Beberapa saat yang lalu kami mengikuti Diklat ujian sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010.
Beberapa contoh soal latihan di bawah ini perlu kiranya di-download dan dipelajari agar Anda dapat lulus ujian. Semoga tidak di-banned LKPP, he he...
soal latihan ujian perpres 54 tahun 2010, contoh soal ujian sertifikasi perpres 54 tahun 2010, kisi-kisi soal ujian, lulus ujian pengadaan barang dan jasa, soal ujian pbj, peraturan presiden nomor 54 tahun 2010
Menyusuli
postingan sebelumnya, kami telah
mengembangkan sebuah DIY Centrifugal Fish Autofeeder dengan regulator yang
diharapkan dapat dioperasikan dengan mudah. Terkait dengan penggunaan bahasa inggris, perlu diinformasikan jika postingan tersebut merupakan desain awal ketika proyek ini diikutkan pada semacam lomba elektronika pada salah satu website internasional. Proyek ini hanya diperuntukkan bagi Anda yang
menyukai produk DIY (Do It Yourself). Harga pembuatan terbilang murah dibanding alat auto feeder pabrikan selevel (untuk pelet 5 mm) buatan pabrik. Toh tujuannya sama-sama 'ngasih' makan ikan otomatis, kan?
Fitur Alat
1.Lampu LED
Lampu
ini mengindikasikan progres waktu digital yang terdiri dari 3 kelompok, yaitu
depan, tengah, dan belakang. Lampu depan menyala bergantian dan setelah 1
periode kemudian disusul tengah dan belakang. Jangan khawatir konsumsi daya LED
sangat kecil dan kelap-kelip LED cukup menarik juga he he…
a)Detakan LED depan merupakan waktu timer sebenarnya (konstan) dan dapat divariasikan lamanya dengan memutar knob.
b)Bekerjanya
mesin feeder mengeluarkan pelet ditandai dengan menyalanya semua LED paling
atas paling atas.
2.Knob Timer
Berfungsi untuk mengatur lama interval feeder bekerja mengeluarkan pelet. Desain elektronik yang ada memungkinkan pelet keluar selang sekitar 1 jam sampai 12 jam sekali. Sekedar saran bahwa beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan sedikit dengan interval yang pendek terbukti mempercepat pertumbuhan, karena ikan koi tidak memiliki lambung.
3.Saklar Manual Feeding (selalu diposisikan atas saat operasi otomatis)
Untuk memberi makan secara manual, yaitu dengan cara menggeser saklar manual feeding ke posisi bawah (Off)
4.Saklar Test Feeding (selalu diposisikan atas, 110V, saat operasi otomatis)
Untuk
menguji jumlah pelet yang keluar, yaitu dengan cara menggeser ke posisi bawah
(220V) (tunggulah sampai motor berhenti sendiri) lalu kembalikan ke posisi
semula (110V)
Catatan: Untuk dapat melakukan test feeding dengan benar, seyogyanya Anda melakukan reset, yaitu dengan melakukan manual feeding sebentar saja (geser saklar manual feeding ke bawah dan keataskan lagi);
5.Mesin/Wadah Pelet
Posisi wadah ini tentu saja di atas kolam ikan dan bisa sangat berjauhan dengan alat timer autofeeder itu sendiri, yaitu dengan cara menyambung tambahan kabel. Sebisa mungkin wadah ini diakali agar terhindar dari air dengan memberi selungkupan di sekitar bagian bawah botol. Salah satu contoh wadah pelet 'anti hujan' sebagai berikut:
Cara Pengoperasian Autofeeder
1.Isilah wadah dengan pelet sampai penuh;
2.Colokkan
steker ke jala-jala PLN 220V, semua kelompok LED (terutama puluhan dan ratusan)
kami setting agar mereset/menyala dari urutan paling bawah;
3.Posisikan kedua saklar berada pada posisi atas (Test Feeding '110V' dan Manual Feeding 'On');
4.Autofeeder sudah siap beroperasi.
Catatan: Versi terakhir yang kami buat, urutan LED menyala mulai dari atas urutan paling atas, yang bermaksud memberi kesan pakan akan 'jatuh'.
Cara Mengatur Lama Timer
Adapun cara sebenarnya untuk menentukan lama interval feeder sebagai berikut:
Interval Feeder = Detakan LED depan x 1000 (dalam detik)
Misalkan detakan LED depan selama 4 detik, maka:
Interval Feeder = 4 x 1000 = 4000 detik
Nah, karena 1 jam = 3600 detik, maka:
Interval Feeder = 4000/3600 jam = 1,1 jam
Jadi sebenarnya, jika kita mau mengatur interval feeder, kita harus mengatur lama detakan LED dengan jalan mengkalibrasikan/memutar knob timer.
Berikut (kalau malas menghitung) akan disertakan interval feeder berhubungan dengan detakan LED. Anda tinggal atur detakan nyala LED depan sesuai tabel ini.
Catatan:
1.Saat ini demi kemudahan beberapa pengguna,
kami memberi alternative penggunaanknob
potensiometer dengan sebuah knob tipe selektor mendekati 6 (enam) interval
yaitu 3, 4.5, 6, 7.5, 9, 12 jam. Dengan demikian pengguna yang mungkin
kesulitan dalam pengaturan waktu model potensiometer sebagaimana dijelaskan di
atas, kali ini dapat dengan mudah memilih satu dari enam interval tersebut.
Namun perlu diperhatikan bahwa mengingat 6 interval ini merupakan usaha
mendekati nilai potensiometer dengan
menggunakan nilai komponen fixed yang terbatas, maka sedikitpenyimpangan pasti
ada. Jika perlu, gunakan rumus perhitungan waktu di atas untuk mengetahui
berapa interval sebenarnya.
Pembuatan Mekanik
Modifikasi mekanik barangkali
Anda ingin coba sendiri di masa yang akan datang, dalam hal ini kami akan memaparkan langkah-langkah pembuatan
mekanik Autofeeder menggunakan botol air mineral, bisa Anda coba sendiri
(untuk pelet besar).
Perlu diinformasikan jika desain mekanis ini tidak hanya dapat digunakan untuk driver berupa timer untuk tujuan feeder otomatis. Sesuai dengan kemajuan teknologi, mekanis ini juga bisa diaktifkan langsung, misalnya dengan saklar SMS, bluetooth, wifi, ataupun internet, sehingga kita bisa memberi makan ikan kapan pun dan/atau dari mana pun kita mau.
Adapun langkah pembuatannya sebagai berikut:
1. Siapkan piringan
sebesar mata uang Rp. 100,00 (bukan 100 ribu loh) dan motor kecil
2. Lengketkan piringan tadi dengan ring motor sedapat mungkin persis di
tengah dan lepaskan bagian elektronik motor agar motor bekerja lebih kuat.
3. Jangan lupa tutup bagian berlobang motor (jika ada) agar nantinya
tidak kemasukan remah-remah pelet.
4. Setelah selesai, lubangilah botol air mineral bekas seperti
berikut (semakin besar, semakin banyak pelet yang muntah tentunya) dan paskan
piringan motor ke dalam mulut botol tanpa menyentuh botol saat berputar.
5. Dengan hati-hati, lengketkan keduanya dengan lem bakar
sampai fixed.
6. Buatlah lubang yang pantas
sesuai selera, semakin besar-semakin banyak pelet keluar, Kalau koinya
guede-guede, botol segitu pasti cepat habis. Cobalah modifikasi sendiri agar
lebih cocok dengan selera kita.
7. Berikut Videonya:
8. Autofeeder in Action:
Modifikasi Wadah
Jika
Anda kurang puas dengan botol air mineral, terdapat alternatif yang salah
satunya menggunakan galon air mineral dengan cara sebagai berikut:
A)Bagian
bawah
botol kita potong dan ditempelkan pada mulut galon secara terbalik,
namun perlu diperhatikan akan kekuatan motor menahan beban. Sebuah
alternatif yang barangkali bisa diterima adalah adanya upaya
pengurangan/pembagian beban ke arah piringan motor, yang
salah satu caranya dengan menempatkan besi melintang memebus galon sekitar 10-15cm di atas piringan. Dicoba aja ya...
B) Jika motor masih dirasa
kurang kuat, seyogyanya motor diganti dengan motor yang lebih besar torsinya misalnya
motor mesin jahit atau motor lain (gunakan relay hanya sebagai saklar).
Tadi pagi iseng liat atraksi kerja sama Polres Jember dan Polda Jatim bermanuver sepeda motor patroli berikut mobil di depan alun-alun Jember, Jl. Sudarman.
Idealnya, sebuah filter mekanis sederhana kolam harus mempunyai:
A)Filter Mekanik untuk menjernihkan air (Fisika) berupa:
(1)saringan kasar (Settlement Chamber/Vortex),
(2)saringan sedang (japmat), dan
(3)saringan halus (kapas),
B)Filter Biologi untuk menetralisir racun amonia diantaranya berupa:
(1)Veggie Filter (filter tanaman), namun memerlukan lahan yang luas dan terkena sinar matahari;
(2)Filter tenggelam (paling banyak macamnya), memerlukan luas sekitar 1/3 volume kolam, terlalu makan tempat dan tidak mampu mengurai nitrat;
(3)Trickle Filter, tidak terlalu makan tempat dan merupakan satu-satunya filter biologi yang terbukti mampu memecah nitrat, sehingga filter inilah yang akan dipakai untuk filter biologi .
Adapun filter yang digunakan terdiri dari 3 chamber, berupa:
Vortex chamber 1 untuk kotoran kasar dan berat
Tabung vortex di sini akan mengendapkan kotoran kasar yang berbentuk tabung (diameter Min 40 cm) dengan bagian bawah menyerupai kerucut, sedangkan pada bagian dasar (pucuk kerucut) dihubungkan dengan bottom drain 1 berupa paralon ¾ dim (knee) guna mempermudah melakukan back wash. Tabung dapat diperoleh dengan membeli pot bunga dan digerinda sendiri sesuai kebutuhan sehingga lubang pipa menyerupai bentuk berikut:
Gambar asli vortex filter
Sistem Operasi:
Pada saat air kotor kolam masuk secara gravitasi melalui Inlet (paralon 1½ dim pada posisi bawah tabung - di atas kerucut) ke bak vortex, menyebabkan air berputar (gaya sentrifugal) serta perlahan-lahan akan mengendapkan kotoran padat ke dasar kerucut. Air akan keluar melalui outlet (paralon 1½ dim – bagian tabung agak ke atas) berikut kotoran lebih halus, yang mungkin masih bisa mengendap) menuju ke Inlet bagian bawah chamber 2.
Chamber 2 untuk Kotoran Melayang.
Berupa bak semen segi empat, namun pada bagian bawah tetap diupayakan sedemikian rupa tetap berbentuk lingkaran kerucut menuju bottom drain 2 (berhubungan dengan bottom drain 1, serta outputnya menuju paralon keluar sebagai sarana back wash). Tujuan bentuk filter ini adalah mempermudah penempatan filter mat atau media lain dihamparkan, mengingat sulit mendapatkan/membuat filtermat berbentuk lingkaran, sementara sistem kerja vortex tetap berjalan.
Chamber ini terdiri dari 3 bilik:
Bilik dasar, untuk mengendapkan kotoran melayang yang terkumpul sebagaimana prinsip chamber 1.
Filtermat, dibuat menjadi sekat, guna menyaring kotoran yang lebih halus dan melayang.
Pada bagian atas dimasukkan cukup brush. Akhirnya pada bagian inilah akhirnya air keluar menuju chamber terakhir penyaring kotoran halus.
Chamber 3 untuk Kotoran Halus
Pada chamber ini terdapat 3 bagian:
·Waterpump pada bagian bawah yang mana outputnya digunakan untuk mengisi filter biologi trickle filter;
·Bagian atas waterpump dikondisikan dengan batu kecil sedemikian rupa rata dan dapat ditempati kapas filter yang berguna agar lebih meningkatkan kualitas penyaringan kotoran secara fisika (tentu saja sekalian berfungsi filter biologi).
This easy as well as cheap device is mainly intended for your ease to leave your fish auto fed. You need no longer worry that your fish would get starved as this automatic fish feeder device would replace your job. This device will expel pellets by quantity as well as time intervals as you set. Besides, making this circuit seems to be a bit entertaining as you are insisted to make it yourself and so that it would then revive your creativity. Don’t worry, it works!
This device comprises of 2 sections, electronics and mechanics:
1)Electronics Section:
The main role of this section functions as a timer (few hour intervals) with progress indicator (LEDs) and the mutual action of the relay-capacitor in series functioning to expel pellet in a quantity.
Picture 1: Circuit Block
Picture 2: Schematic Diagram
How It Works:
The circuit uses regular timer (IC 555) sending pulse to 2 counters in series of CMOS 4017. The output pin from the last counter is then fed to the capacitor-relay in series (remember that a relay owns its wiring resistance) which then results the relay in contact for some time to turn on mechanics section. After the capacitor is about to be fully loaded, the relay shuts off. From here we could figure out that the bigger the capacity of the capacitor, the longer the relay connects which then causes the motor to rotate while expelling pellets centrifugally. The shunt resistor functions to unload the capacitor load slightly so that it is then ready to be loaded for the next cycle.
Time interval if the IC 555 keeps following the formula:
T(555) = 1,1 x R x C
For short, if we set the timer T = 3 minutes, the both counters will multiply the time to be 10 x 10 = 100 times. So the total time intervals would be T = 3 minutes x 10 x 10 = 300 minutes = 5 hours. To change the time intervals is simply by changing/turning R-Var and pellet quantity is by changing C-Var size.
2)Mechanics section
All you need for this section are small 12V DC motor, the ring rail, transmission cable, a cone-shaped plastic bottle (as shown on the pic), some glue/alteco, a coin (about to reach the bottleneck diameter, cutter, match, solder, etc. Please try making yourself convenient to develop your own creativity. You can increase your bottle capacity by using a larger/much larger one but consequently you've got to change the motor, plate/coin, etc accordingly to keep up with your new construction. Do not change the electronics section if not necessary.
Picture 3: Placement of Coin (plate), ring, and motor stuck together
Picture 4: Combination of the both bottleneck and the plated motor
Terima kasih atas kunjungannya, salam Pertamax. Beberapa url postingan pada blog ini memang terlihat lawas, tapi isinya tetap saya update sampai saatini., so stay tuned, hehe. Jangan lupa, saya juga menjual beberapa produk untuk menunjang biaya pengembangan inovas, barangkali minat...
Saya seorang ASN di Inspektorat Kabupaten Sumenep. Sebagai seorang abdi masyarakat, saya dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sesuai dengan sektor birokrasi dimana saya ditempatkan. Namun demikian, mengingat saya juga memiliki bakat dan kelimuan sebagai seorang praktisi terutama di bidang listrik/elektronika, dan perikanan, saya juga menginginkan agar keuilmuan saya tersebut bermanfaat bagi orang banyak, Semoga apa yang saya lakukan mendapat ridho Allah SWT sebagai bekal kehidupan akhirat.