09 November 2011

Cara Mudah Membuat HP Menjadi Remote Control


Rangkaian Penguat Getar Ponsel

Pada postingan kali ini saya akan memaparkan salah satu cara memanfaatkan jaringan seluler HP sebagai kontrol jarak jauh untuk menyalakan peralatan listrik. Kalau Anda mempunyai ponsel tidak terpakai, mending sambil gunakan sebagai penerima kontrol jarak jauh untuk melakukan tugas-tugas tertentu dalam keseharian kita, sip bukan?
Rangkaian yang saya akan saya paparkan di sini sebenarnya hanya berupa penguat sinyal getar HP satu channel yang sederhana dan diharapkan bisa dibuat oleh pemula sekali pun. Namun demikian lumayanlah dapat menghemat tenaga operasional dan gaya-gayaan tentunya, he he, misalnya dengan menggunakan panggilan HP untuk:
  1. Memberi makan ayam/burung/ikan,
  2. Menyalakan dan mematikan lampu, (sebaiknya tambahkan dengan rangkaian nyala-mati (toggle),
  3. Menghidupkan sepeda motor/mobil/klakson,  
  4. Pengaman rumah, dan lain-lain.
Sekedar diketahui, terdapat 3 jenis keadaan yang dapat disensor saat HP menerima panggilan, yaitu cahaya, getar, dan suaranya. Dari ketiga keadaan yang dapat disensor itu ternyata sensor getar lebih dapat diandalkan mengingat kita bisa mengatur tempo kondisi ‘On’. Ini dapat dibuktikan pada saat kita calling (HP bergetar), sesegera kita putuskan panggilan, HP juga berhenti bergetar. 

Sebelum membahas lebih lanjut, ada baiknya Anda ketahui bahwa pada postingan ini saya hanya memaparkan salah satu cara membuat sebuah penguat getar HP yang pada gilirannya dapat digunakan sebagai remote kontrol. Saya membahas rangkaian ini secara general untuk semua jenis HP dengan asumsi semua motor getar HP berputar pasti karena tegangan pada terminalnya. Nah, tegangan inilah yang kita manfaatkan dan saya maksudkan hanya 1 (satu) panggilan dari kita saja yang mampu menggetarkan HP tersebut. Jika Anda lebih menginginkan penyalaan motor yang lebih canggih, bisa dilihat postingan saya di sini dan sini.  

Untuk alasan keamanan, saya meminta Anda untuk mempertimbangkan menggunakan rangkaian ini untuk hal-hal berisiko, misalnya starter mobil/motor dan semacamnya. Saya tidak akan membahas melebar bagaimana caranya agar HP hanya mampu menerima 1 panggilan saja karena baik settingan operator, jenis HP, maupun  fakator HP error sangat beragam. Hal ini menjadi bahan pemikiran Anda untuk memutuskan apakah rangkaian ini aman atau tidak jika digunakan untuk hal-hal beresiko tersebut. Kalau saya pribadi lebih menyukai ini sebagai hiburan ataupun ngisengin teman-teman, he he...

Baiklah langsung saja, komponen yang diperlukan hanya berupa sebuah resistor 1000 Ω, sebuah Transistor NPN D400 atau yang lain, sebuah Relay 6-12V, sebuah Dioda IN4002. Sedangkan untuk HP memliki fitur getar serta kalau bisa fitur SMS dapat dinoaktifkan, baik melalui setting, aplikasi pemblokir SMS, ataupun pemilihan operator yang bisa memblokir SMS, karena diharapkan hanya panggilan saja yang dapat mengaktifkan rangkaian ini.

Langkah pembuatan:
  1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar di atas dan pastikan relay bekerja saat Anda beri input tegangan sebuah bateray 1,5V relatif terhadap tanah;
  2. Bongkarlah sebuah ponsel/HP murahan, jelek, sembarang merk (tapi yang tidak rusak dan kartu masih aktif, Bos) untuk menyambung dengan kabel kecil secara paralel (solder) 2 terminal motor vibrator keluar dari casing HP atau langsung sambung dengan soket kecil jika dikehendaki rangkaian mudah dilepas dan disambung;
  3. Sambungkan 2 kabel terminal di atas dengan saluran input rangkaian yang Anda buat, dan cobalah melakukan panggilan ke HP tersebut (jika belum bisa, baliklah polaritasnya);
  4. Settinglah HP tersebut sehingga hanya panggilan yang dapat mengaktifkan vibrator.

Cara kerja rangkaian:
Tegangan vibrator HP akan diumpankan ke basis Transistor D400 dan diperkuat arusnya untuk mengaktifkan relay 6-12V sesuai dengan irama getar HP. Jika perlu ‘penghalusan’ karena mode getar yang terputus-putus, bisa Anda tambahkan kapasitor elektrolit kecil paralel relatif terhadap tanah pada saluran input. Fungsi dioda hanya untuk menghubung singkat GGL transien saat relay aktif. Lama kondisi ‘On’ relatif sama dengan kondisi kita calling.

Contoh aplikasi pada mekanik Centrifugal Auto Fish Feeder yang bisa aja diisi pelet/konsentrat/jagung untuk pakan ternak ikan/ayam/burung:

Tambahan rangkaian khusus untuk starter elektrik
Terdapat tambahan khususnya apabila rangkaian ini digunakan untuk menyalakan starter elektrik sebuah motor, bukankah untuk menyalakan starter tersebut kondisi kontak motor harus dalam keadaan 'On'?

Pada prinsipnya terdapat tambahan sebuah rangkaian penunda waktu sederhana yang agar mudah dibuat mirip dengan rangkaian awal. Sebagian muatan listrik yang mengalir sebagai akibat aktifnya relay 1 dicuplik untuk mengisi kapasitor (setelah melewati dioda) yang selanjutnya muatan ini akan sedikit demi sedikit dikeluarkan untuk menyuplai kebutuhan arus basis-emitor transistor 2 guna mengaktifkan relay selama periode tertentu / sampai muatan tadi habis sehingga relay 2 menjadi 'off'' (bisa sampai beberapa menit).
Jadi pada saat saluran input diberi tegangan, kedua relay akan aktif relatif bersamaan, yang mana relay 1  menyalakan starter sedangkan relay 2 akan menyalakan kontak sepeda motor selama waktu tertentu (beberapa menit tergantung kapasitas elco). Tentu saja jika ingin benar-benar menjalankan motor, kunci kontak harus diputar beneran, jika tidak, motor akan mati di tengah jalan.


Selamat mencoba....

Aquarium dengan Filter Tenggelam dan 'Trickle Miring'


Berdasarkan permintaan, kali ini saya akan memaparkan sebuah filter untuk aquarium dengan desain yang mungkin agak berbeda dengan filter pada umumnya baik dari sisi mekanis maupun biologisnya.

A. Filter Mekanik
Terdapat 2 tipe filter mekanik yang umum untuk aquarium, yaitu filter atas/gantung dan filter samping. Perbedaan mendasar antara keduanya adalah dalam hal posisi water pump:
1.   Filter atas: air kotor dihisap pompa untuk kemudian disaring/difilter
     Tipe filter ini kurang baik dan layak ditinggalkan dengan alasan:
-      menyebabkan pompa cepat tersumbat oleh lumut/kotoran,
-     cenderung memecah kotoran padat yang besar karena pasti melewati baling-baling pompa sehingga hal ini sedikit banyak pasti menyumbang keruhnya air aquarium,
-      tidak bisa dibuat menjadi semburan untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut.
2.   Filter samping: air yang sudah disaring dihisap untuk dimasukkan kembali ke aquarium. 
   Tipe ini lumayan bagus untuk menjadi filter dengan model pancuran pada sisi aquarium, namun masih memiliki kekurangan dalam hal:
-    kotoran padat besar cenderung ‘dihempaskan’ ke media filter sehingga dapat juga menyebabkan kotoran tadi terpecah,
-      membutuhkan pompa yang relatif berdaya besar agar kotoran padat besar bisa naik.

Nah, setelah mempelajari kekurangan filter samping di atas, saya tertarik menggunakan sistem filter model lain yang bisa disebut filter bawah/tenggelam (submerged filter), sehingga:
-      Kotoran padat besar tidak lagi terhempas dan terpecah;
-     Pompa dapat diupayakan berdaya kecil, namun dengan sistem pipa masuk air kotor yang disesuaikan ukurannya.

Sistem kerjanya sangat sederhana:
a)   Begitu pompa dinyalakan, akan terjadi perpindahan/semburan air bersih/disaring dari bak filter ke aquarium sehingga menyebabkan terjadi beda ketinggian permukaan air antara bak filter dan  aquarium.
b)      Perbedaan ini akan menyebabkan terhisapnya air kotor pada bagian bawah aquarium masuk ke bak filter secara gravitasi.
c)   Air kotor yang masuk ini kemudian disaring dengan tenang dalam suatu sistem filterasi mekanis yang semuanya tenggelam yang kemudian dipompa kembali ke kolam.

B. Filter Biologi
Setelah sukses dalam membuat filter mekanis di atas, tidak lengkap kiranya jika tidak disertai dengan  filter biologinya (trickle tower) sebagai suatu proses alami sehingga tidak perlulah urusan kuras-menguras aquarium. Dari Mister Google didapat informasi bahwa ternyata hampir semua trickle tower untuk aquarium cenderung berada pada bagian terpisah dari aquarium utama sehingga terkesan makan tempat dan 'ribet'.

Bagaimanapun saya berusaha tetap menggunakan trickle tower / filter tetes sebagai filter biologinya, sehingga akhirnya saya memanfaatkan potensi bidang atas aquarium untuk saya desain menjadi filter mirip trickle filter dengan posisi miring. Perlu diingat bahwa syarat utama sebuah filter biologi dinamai trickle adalah bahwa ia selalu mempunyai suatu kondisi 'wet-and-dry' (basah dan kering) pada media benda padat. Pada percobaan sebagaimana dibahas pada Topik Trickle Tower, didapat suatu kesimpulan bahwa penggunaan trickle filter jauh lebih menghemat media daripada filter biologi tipe tenggelam.

Adapun atap aquarium yang bidang datar/agak miring disuplai air bersih dari filter, dengan perlakuan:
-             menggunakan pompa tenggelam submersible yang tidak terlalu besar dayanya,
-            bagian kanan dan kiri bidang atas diberi pembatas, sehingga air melintasi bidang seluas mungkin dan tidak meluber ke luar aquarium,
-        dilapisi kasar permukaannya dan diberi batu poros atau lava rock atau ring keramik untuk memperluas permukaannya sebagai media hidup bakteri pengurai,
-          air dari 'trickle miring' di atas kemudian ngocor/terjun langsung ke aquarium sehingga juga sangat berperan dalam menambah oksigen terlarut dan sirkulasi air aquarium. 

Catatan:
1)  Perlu beberapa minggu agar proses biologi aquarium berada dalam kesetimbangan (equilibrium) sebagaimana melakukan treatment aquarium baru pada umumnya. Jika ingin mempercepat ‘mature’-nya sistem ada baiknya sebelum ikan dimasukkan, tuangkan sedikit amoniak (NH3) yang dapat dibeli di toko kimia.
2)  Desain pada aquarium disesuaikan dengan selera, menurut saya cukup menggunakan 1/3 dari tinggi permukaan air dari bagian atas. Semakin luas filter mekanik dibuat, semakin lama maintenance untuk membersihkan filter mat.
3)     Untuk menambah ‘efek biologi, ada baiknya ruang tersisa diisi dengan batu poros/keramik ring (misalnya di sela-sela pompa air di bawah filter mat). 
4) Desain filter biologi di atas aquarium seyogyanya tidak menghambat akses saat maintenance rutin membersihkan kaca.



Demikian semoga bermanfaat....



Contoh Penerapan: