09 November 2011

Aquarium dengan Filter Tenggelam dan 'Trickle Miring'


Berdasarkan permintaan, kali ini saya akan memaparkan sebuah filter untuk aquarium dengan desain yang mungkin agak berbeda dengan filter pada umumnya baik dari sisi mekanis maupun biologisnya.

A. Filter Mekanik
Terdapat 2 tipe filter mekanik yang umum untuk aquarium, yaitu filter atas/gantung dan filter samping. Perbedaan mendasar antara keduanya adalah dalam hal posisi water pump:
1.   Filter atas: air kotor dihisap pompa untuk kemudian disaring/difilter
     Tipe filter ini kurang baik dan layak ditinggalkan dengan alasan:
-      menyebabkan pompa cepat tersumbat oleh lumut/kotoran,
-     cenderung memecah kotoran padat yang besar karena pasti melewati baling-baling pompa sehingga hal ini sedikit banyak pasti menyumbang keruhnya air aquarium,
-      tidak bisa dibuat menjadi semburan untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut.
2.   Filter samping: air yang sudah disaring dihisap untuk dimasukkan kembali ke aquarium. 
   Tipe ini lumayan bagus untuk menjadi filter dengan model pancuran pada sisi aquarium, namun masih memiliki kekurangan dalam hal:
-    kotoran padat besar cenderung ‘dihempaskan’ ke media filter sehingga dapat juga menyebabkan kotoran tadi terpecah,
-      membutuhkan pompa yang relatif berdaya besar agar kotoran padat besar bisa naik.

Nah, setelah mempelajari kekurangan filter samping di atas, saya tertarik menggunakan sistem filter model lain yang bisa disebut filter bawah/tenggelam (submerged filter), sehingga:
-      Kotoran padat besar tidak lagi terhempas dan terpecah;
-     Pompa dapat diupayakan berdaya kecil, namun dengan sistem pipa masuk air kotor yang disesuaikan ukurannya.

Sistem kerjanya sangat sederhana:
a)   Begitu pompa dinyalakan, akan terjadi perpindahan/semburan air bersih/disaring dari bak filter ke aquarium sehingga menyebabkan terjadi beda ketinggian permukaan air antara bak filter dan  aquarium.
b)      Perbedaan ini akan menyebabkan terhisapnya air kotor pada bagian bawah aquarium masuk ke bak filter secara gravitasi.
c)   Air kotor yang masuk ini kemudian disaring dengan tenang dalam suatu sistem filterasi mekanis yang semuanya tenggelam yang kemudian dipompa kembali ke kolam.

B. Filter Biologi
Setelah sukses dalam membuat filter mekanis di atas, tidak lengkap kiranya jika tidak disertai dengan  filter biologinya (trickle tower) sebagai suatu proses alami sehingga tidak perlulah urusan kuras-menguras aquarium. Dari Mister Google didapat informasi bahwa ternyata hampir semua trickle tower untuk aquarium cenderung berada pada bagian terpisah dari aquarium utama sehingga terkesan makan tempat dan 'ribet'.

Bagaimanapun saya berusaha tetap menggunakan trickle tower / filter tetes sebagai filter biologinya, sehingga akhirnya saya memanfaatkan potensi bidang atas aquarium untuk saya desain menjadi filter mirip trickle filter dengan posisi miring. Perlu diingat bahwa syarat utama sebuah filter biologi dinamai trickle adalah bahwa ia selalu mempunyai suatu kondisi 'wet-and-dry' (basah dan kering) pada media benda padat. Pada percobaan sebagaimana dibahas pada Topik Trickle Tower, didapat suatu kesimpulan bahwa penggunaan trickle filter jauh lebih menghemat media daripada filter biologi tipe tenggelam.

Adapun atap aquarium yang bidang datar/agak miring disuplai air bersih dari filter, dengan perlakuan:
-             menggunakan pompa tenggelam submersible yang tidak terlalu besar dayanya,
-            bagian kanan dan kiri bidang atas diberi pembatas, sehingga air melintasi bidang seluas mungkin dan tidak meluber ke luar aquarium,
-        dilapisi kasar permukaannya dan diberi batu poros atau lava rock atau ring keramik untuk memperluas permukaannya sebagai media hidup bakteri pengurai,
-          air dari 'trickle miring' di atas kemudian ngocor/terjun langsung ke aquarium sehingga juga sangat berperan dalam menambah oksigen terlarut dan sirkulasi air aquarium. 

Catatan:
1)  Perlu beberapa minggu agar proses biologi aquarium berada dalam kesetimbangan (equilibrium) sebagaimana melakukan treatment aquarium baru pada umumnya. Jika ingin mempercepat ‘mature’-nya sistem ada baiknya sebelum ikan dimasukkan, tuangkan sedikit amoniak (NH3) yang dapat dibeli di toko kimia.
2)  Desain pada aquarium disesuaikan dengan selera, menurut saya cukup menggunakan 1/3 dari tinggi permukaan air dari bagian atas. Semakin luas filter mekanik dibuat, semakin lama maintenance untuk membersihkan filter mat.
3)     Untuk menambah ‘efek biologi, ada baiknya ruang tersisa diisi dengan batu poros/keramik ring (misalnya di sela-sela pompa air di bawah filter mat). 
4) Desain filter biologi di atas aquarium seyogyanya tidak menghambat akses saat maintenance rutin membersihkan kaca.



Demikian semoga bermanfaat....



Contoh Penerapan: