Pendahuluan
Menyusuli postingan sebelumnya, kami telah mengembangkan sebuah DIY Centrifugal Fish Autofeeder dengan regulator yang diharapkan dapat dioperasikan dengan mudah. Terkait dengan penggunaan bahasa inggris, perlu diinformasikan jika postingan tersebut merupakan desain awal ketika proyek ini diikutkan pada semacam lomba elektronika pada salah satu website internasional. Proyek ini hanya diperuntukkan bagi Anda yang menyukai produk DIY (Do It Yourself). Harga pembuatan terbilang murah dibanding alat auto feeder pabrikan selevel (untuk pelet 5 mm) buatan pabrik. Toh tujuannya sama-sama 'ngasih' makan ikan otomatis, kan?
Menyusuli postingan sebelumnya, kami telah mengembangkan sebuah DIY Centrifugal Fish Autofeeder dengan regulator yang diharapkan dapat dioperasikan dengan mudah. Terkait dengan penggunaan bahasa inggris, perlu diinformasikan jika postingan tersebut merupakan desain awal ketika proyek ini diikutkan pada semacam lomba elektronika pada salah satu website internasional. Proyek ini hanya diperuntukkan bagi Anda yang menyukai produk DIY (Do It Yourself). Harga pembuatan terbilang murah dibanding alat auto feeder pabrikan selevel (untuk pelet 5 mm) buatan pabrik. Toh tujuannya sama-sama 'ngasih' makan ikan otomatis, kan?
Fitur Alat
1. Lampu LED
Lampu
ini mengindikasikan progres waktu digital yang terdiri dari 3 kelompok, yaitu
depan, tengah, dan belakang. Lampu depan menyala bergantian dan setelah 1
periode kemudian disusul tengah dan belakang. Jangan khawatir konsumsi daya LED
sangat kecil dan kelap-kelip LED cukup menarik juga he he…
a) Detakan LED depan merupakan waktu timer sebenarnya (konstan) dan dapat divariasikan lamanya dengan memutar knob.
b) Bekerjanya
mesin feeder mengeluarkan pelet ditandai dengan menyalanya semua LED paling
atas paling atas.
2. Knob Timer
Berfungsi untuk mengatur lama interval feeder bekerja mengeluarkan pelet. Desain elektronik yang ada memungkinkan pelet keluar selang sekitar 1 jam sampai 12 jam sekali. Sekedar saran bahwa beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan sedikit dengan interval yang pendek terbukti mempercepat pertumbuhan, karena ikan koi tidak memiliki lambung.
3. Saklar Manual Feeding (selalu diposisikan atas saat operasi otomatis)
Untuk memberi makan secara manual, yaitu dengan cara menggeser saklar manual feeding ke posisi bawah (Off)
4. Saklar Test Feeding (selalu diposisikan atas, 110V, saat operasi otomatis)
Untuk
menguji jumlah pelet yang keluar, yaitu dengan cara menggeser ke posisi bawah
(220V) (tunggulah sampai motor berhenti sendiri) lalu kembalikan ke posisi
semula (110V)
Catatan: Untuk dapat melakukan test feeding dengan benar, seyogyanya Anda melakukan reset, yaitu dengan melakukan manual feeding sebentar saja (geser saklar manual feeding ke bawah dan keataskan lagi);
5. Mesin/Wadah Pelet
Posisi wadah ini tentu saja di atas kolam ikan dan bisa sangat berjauhan dengan alat timer autofeeder itu sendiri, yaitu dengan cara menyambung tambahan kabel. Sebisa mungkin wadah ini diakali agar terhindar dari air dengan memberi selungkupan di sekitar bagian bawah botol. Salah satu contoh wadah pelet 'anti hujan' sebagai berikut:
Cara Pengoperasian Autofeeder
1. Isilah wadah dengan pelet sampai penuh;
2. Colokkan
steker ke jala-jala PLN 220V, semua kelompok LED (terutama puluhan dan ratusan)
kami setting agar mereset/menyala dari urutan paling bawah;
3. Posisikan kedua saklar berada pada posisi atas (Test Feeding '110V' dan Manual Feeding 'On');
4. Autofeeder sudah siap beroperasi.
Catatan:
Versi terakhir yang kami buat, urutan LED menyala mulai dari atas urutan paling atas, yang bermaksud memberi kesan pakan akan 'jatuh'.
Catatan:
Versi terakhir yang kami buat, urutan LED menyala mulai dari atas urutan paling atas, yang bermaksud memberi kesan pakan akan 'jatuh'.
Cara Mengatur Lama Timer
Adapun cara sebenarnya untuk menentukan lama interval feeder sebagai berikut:
Interval Feeder = Detakan LED depan x 1000 (dalam detik)
Misalkan detakan LED depan selama 4 detik, maka:
Interval Feeder = 4 x 1000 = 4000 detik
Nah, karena 1 jam = 3600 detik, maka:
Interval Feeder = 4000/3600 jam = 1,1 jam
Jadi sebenarnya, jika kita mau mengatur interval feeder, kita harus mengatur lama detakan LED dengan jalan mengkalibrasikan/memutar knob timer.
Berikut (kalau malas menghitung) akan disertakan interval feeder berhubungan dengan detakan LED. Anda tinggal atur detakan nyala LED depan sesuai tabel ini.
Catatan:
1. Saat ini demi kemudahan beberapa pengguna,
kami memberi alternative penggunaan knob
potensiometer dengan sebuah knob tipe selektor mendekati 6 (enam) interval
yaitu 3, 4.5, 6, 7.5, 9, 12 jam. Dengan demikian pengguna yang mungkin
kesulitan dalam pengaturan waktu model potensiometer sebagaimana dijelaskan di
atas, kali ini dapat dengan mudah memilih satu dari enam interval tersebut.
Namun perlu diperhatikan bahwa mengingat 6 interval ini merupakan usaha
mendekati nilai potensiometer dengan
menggunakan nilai komponen fixed yang terbatas, maka sedikit penyimpangan pasti
ada. Jika perlu, gunakan rumus perhitungan waktu di atas untuk mengetahui
berapa interval sebenarnya.
Pembuatan Mekanik
Modifikasi mekanik barangkali
Anda ingin coba sendiri di masa yang akan datang, dalam hal ini kami akan memaparkan langkah-langkah pembuatan
mekanik Autofeeder menggunakan botol air mineral, bisa Anda coba sendiri
(untuk pelet besar).
Perlu diinformasikan jika desain mekanis ini tidak hanya dapat digunakan untuk driver berupa timer untuk tujuan feeder otomatis. Sesuai dengan kemajuan teknologi, mekanis ini juga bisa diaktifkan langsung, misalnya dengan saklar SMS, bluetooth, wifi, ataupun internet, sehingga kita bisa memberi makan ikan kapan pun dan/atau dari mana pun kita mau.
Adapun langkah pembuatannya sebagai berikut:
1. Siapkan piringan
sebesar mata uang Rp. 100,00 (bukan 100 ribu loh) dan motor kecil
2. Lengketkan piringan tadi dengan ring motor sedapat mungkin persis di
tengah dan lepaskan bagian elektronik motor agar motor bekerja lebih kuat.
3. Jangan lupa tutup bagian berlobang motor (jika ada) agar nantinya
tidak kemasukan remah-remah pelet.
4. Setelah selesai, lubangilah botol air mineral bekas seperti
berikut (semakin besar, semakin banyak pelet yang muntah tentunya) dan paskan
piringan motor ke dalam mulut botol tanpa menyentuh botol saat berputar.
5. Dengan hati-hati, lengketkan keduanya dengan lem bakar
sampai fixed.
6. Buatlah lubang yang pantas
sesuai selera, semakin besar-semakin banyak pelet keluar, Kalau koinya
guede-guede, botol segitu pasti cepat habis. Cobalah modifikasi sendiri agar
lebih cocok dengan selera kita.
7. Berikut Videonya:
8. Autofeeder in Action:
Modifikasi Wadah
Jika
Anda kurang puas dengan botol air mineral, terdapat alternatif yang salah
satunya menggunakan galon air mineral dengan cara sebagai berikut:
A)Bagian
bawah
botol kita potong dan ditempelkan pada mulut galon secara terbalik,
namun perlu diperhatikan akan kekuatan motor menahan beban. Sebuah
alternatif yang barangkali bisa diterima adalah adanya upaya
pengurangan/pembagian beban ke arah piringan motor, yang
salah satu caranya dengan menempatkan besi melintang memebus galon sekitar 10-15cm di atas piringan. Dicoba aja ya...
B) Jika motor masih dirasa
kurang kuat, seyogyanya motor diganti dengan motor yang lebih besar torsinya misalnya
motor mesin jahit atau motor lain (gunakan relay hanya sebagai saklar).
Catatan:
Jika minat dibuatin, Anda dapat melakukan pemesanan Feeder Ikan Otomatis MoroGEDE di https://lukmannet.blogspot.co.id/2013/04/feeder-ikan-otomatis-morogede.html
Jika minat dibuatin, Anda dapat melakukan pemesanan Feeder Ikan Otomatis MoroGEDE di https://lukmannet.blogspot.co.id/2013/04/feeder-ikan-otomatis-morogede.html