Aku merasa telah dipangiil olehnya, melayang meninggalkan jasadku. Seolah aku berada dalam alam mimpi yang tidak pernah bisa sadar. Aku bisa merasakan suatu kehidupan di dunia, namun aku tidak bisa kembali ke tubuhku. Sakit rasanya saat aku berusaha kembali ke tubuhku. Aku berusaha berdoa dan menangis agar dapat kembali sadar dari mimpi itu. Namun tidak bisa. Aku melihat tikar yang dipakai membungkus tubuhku. Saat itu aku masih bisa komunikasi dengan beberapa orang lain namun seolah tetap dalam alam mimpi menunggu sampai benar-benar saat kematianku yang katanya seperti dituduk pedang. Berarti saat itu aku belum benar-benar mati, namun pada kondisi menunggu kematian sesuangguhnya. Aku tidak berani merasakan detak jantungku karena takut aku benar-benar mati. Aku masih ingin hidup kembali ke dunia seperti sedia kala, namun tidak bisa. Oh ya, kuingat juga ada seorang lelaki kecil tampak seperti orang desa, pakai peci putih, dengan gigi emas, yang konon adalah amal baikku. Namun seolah aku tidak mendapat manfaat darinya. Dia tidak pernah menghampiri untuk menghiburku seperti yang pernah kuingat akan cerita seorang mati suri bernama Aslina, warga Bengkalis Riau.
Sebegitu kecil amalku? Teringat akan kelalaian menjadi hambanya di saat akhir hidupku, aku tidak pernah lagi sholat malam, makan gaji buta, nonton gambar/video porno, dan banyak maksiyat lainnya. Aku menyesal, aku ingin kembali lagi ke dunia untuk ibadah agar ada pendampping saat benar-benar berada di kesendirian sesudah mati. Aku berdoa dan berdzikir, namun siap yang peduli padaku? Dengan jelas dikatakan bahwa amalan seorang hamba akan terputus saat dia mati? Oh bagaimana nasibku? Amalku masih kurang. Ya Allah, kembalikan aku ke dunia untuk menyempurnakan amanahmu.
Saat aku bangun berusaha menggunakan tubuhku, aku seperti benar-benar seorang zombie. Bisa kulihat di cermin waktu itu. Darah zombie terasa keluar dari pipiku. Aku merasa sangat berat dan tidak enak menggunakan tubuhku. Saat berjalan seolah aku telah menjadi mayat hidup.
Itulah mimpi seram yang kualami pada Hari Minggu dini hari tanggal 10 Oktober 2010. Untunglah saat itu aku masih bisa kembali bangun tidur di kamarku. Waktu menunjukka sekitar jam 2.00 WIB Kuingat biasanya kulupa akan mimpi setelah agak lama terbangun. Maka agar aku selalu ingat, kuhidupkan computer dan kutulis seingatku saat itu juga.
Aku berpikir, bagaimana jika hal ini benar-terjadi pada diri kita? Mungkin hal inilah yang dirasakan sebagian orang yang telah pergi meninggalkan dunia mendahului kita? Mereka berusaha kembali sadar dari alam mimpi mereka kea lam dunia, tapi tidak bisa. Bayanngkan jika tiba-tiba kita menemukan diri kita koma menjelang ajal. Kita Cuma bisa gentayangan mengelilingi jazad kita tanpa bisa memasukinya. Kita bisa sedikit menghibur diri saat itu bahwa kita sedang bermimpi. Namun setelah sekian lama tidak bisa sadar, bangun dari tidur kita, kita akhirnya menyadari bahwa kita telah tiada. Semua yang telah kita alami di dunia telah menjadi kenangan abadi yang takkan pernah dialami lagi selamanya. Kita telah sampai pada janji kita menghadap-Nya. Kita Cuma bisa menunggu datangnya malaikat maut mencabut nyawa kita. Saat itu kita butuh seseorang yang membantu dan menemani kita di dunia lain tersebut. Kita hanya dapat mengandalkan-Nya. Satu-satunya teman pendamping adalah amalan kita yang akan bersama kita dalam suka maupun duka. Konon menurut Al-Qur’an, ia akan menjelma menjadi bidadari/pemuda tampan jika amalan kita baik dan diterima namun akan menjadi makhluk mengerikan jika amalan selama di dunia jelek. Kita sadar bahwa doa dan keluhan kita tidak akan ditanggapi karena memang amalan telah putus.
Mulai saat ini, senyampang masih dikaruniai hidup dan kesehatan, marilah jangan tunda untuk melakukan kebaikan. Kita tidak tahu kapan ajal menjemput kita. Rasakan bahwa kita masih hidup sehingga kita masih mempunyai kesempatan menyempurnakan hari-hari kita sesudah kematian di akhirat dengan ditemani oleh amalan baik kita.
Saat ini rasakanlah bahwa kita masih hidup, kita masih menguasai jasad kita sepenuhnya, dengan menyadari bahwa semua yang kita rasakan saat ini, baik dengan akal maupun qalbu, suatu ketika entah sebentar lagi, besok atau kapan PASTI akan menjadi kenangan abadi yang tidak pernah kita alami lagi dalam sejarah perjalanan kita mulai dari (1) alam sebelum kelahiran, (2) alam dunia, (3) alam barzakh, dan (4) alam akhirat. Rasakan bahwa semua hukum logika dunia yang seolah telah menjadi ilmu pasti seperti hukum gravitasi, hukum kekekalan energi, hukum matematika, hukum fisika/kimia/biologi lain, semuanya akan tidak berguna disebabkan kita sudah berada di alam berbeda yang tentu saja dengan hukum berbeda yang mana akal kita tidak mampu menggalinya dengan hukum dunia.
Amal dan hanya amal yang mampu menyelamatkan kita di hadapan-Nya, ruh/hakikat dari segala perbuatan dengan media semua materi yang ada di dunia, baik nikmat jasmani dari dalam tubuh kita sendidi maupun segala nikmat dari luar tubuh. Semuanya tidak lepas dari perhitungannya.
Doakan aku, semoga aku tidak hanya bisa mengajak kita semua agar lebih bisa memaknai hidup ini. Amiien..