Tulisan ini berawal saat saya mempelajari
Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kabupaten Jember yang mempunyai tagihan rekening
oleh PLN Kabupaten Jember telah mendekati 3 milyar per bulan! Perlu diketahui
bahwa lampu PJU di Jember menggunakah HPS (High Pressure Sodium) 70Watt untuk
jalan desa (3m), 150Watt untuk jalan kabupaten, dan 250W untuk jalan
raya/propinsi. Namun ini tidak termasuk lampu alun-alun dan lampu hias. Terkait
dengan ini, saya merasa turut mempunyai beban pikiran tentang bagaimana bisa mereduksi
tagihan rekening PLN yang semakin membengkak berdasarkan teknologi mutakhir yang
ada pada saat ini. Banyangkan jika kita dapat menghemat pemakaian listrik
perbulan 1 milyar saja (apalagi lebih tentunya) dan kemudian uang ini kita
gunakan untuk membangun infrastruktur untuk kesejahteraan rakyat, tentu akan
sangat bermanfaat.
Perlu saya informasikan bahwa
landasan tulisan ini juga berasal dari studi-studi tentang penggunaan lampu LED
dibandingkan dengan lampu konvensional berdasarkan arahan dari Dik Google. Ini
hanya bahan pemikiran saya saja yang tidak saya uji di lapangan mengingat tidak cukupnya dana penelitian dan/atau
waktunya, walaupun sebenarnya saya ingin sekali melakukan pengujian. Karena itu kritik dan saran tetap saya terima
dan apresiasi untuk ke depan lebih baik dari pengetahuan saya yang terbatas
ini.
Pendahuluan
Sebagai seorang yang agak tahu
tentang listrik, saya paham bahwa lampu
LED mempunyai efisiensi daya yang lumayan tinggi. Dari pengalaman praktek, saya
hamper tidak pernah menemui lampu LED mati karena umur/kelamaan nyala. Yang
saya temui kalau umur LED sudah sangat tua, ia hanya akan sedikit redup dan
tidak langsung padam.
Dari hasil surfing dari situs-situs independen
tentang riset mengenai LED yang saya lakukan dan saya akui menjadi suatu fakta,
terdapat beberapa keuntungan saat kita menggunakan lampu LED daripada lampu HPS
yang saat ini “tren” antara lain:
1) Konsumsi
energy yang sangat kecil, sehingga menyebabkan tagihan listrik berkurang serta
kontaktor (relay) timer menjadi lebih awet. Konsumsi ini berdasarkan efisiensi sistem yang diukur
dengan banyaknya lumen efektif yang mencapai area tersinari, perbandingan
dengan lampu konvensional HPS dapat dijelaskan sebagai berikut:
-
HPS : efisiensi sumber secara cahaya secara
khusus 120 lumen/watt atau lebih tinggi. Namun perlu diperhatikan bahwa
intensitas ini menyebar ke semua sudut 360 derajat. Dengan demikian agar
efektif, sebuah lampu HPS memerlukan reflector agar mampu mengumpulkan cahaya
yang tersebar tadi. Kendatipun demikian, masih ada kerugian cahaya yang
terjebak, penutup pelindung, rugi ballast, dan temperature yang tidak
diinginkan menyebabkan efisiensi sistem yang terukur cuma sekitar 30
lumen/watt.
-
LED : Efisiensi sumber cahaya bisa mencapai 100
lumen/watt atau lebih tinggi, tergantung jenis dan merk LED yang digunakan.
Tidak ada kerugian akibat cahaya liar karena sinar LED yang focus, lensa optic
dan tutup pelindung biasanya mengurangi cahaya hanya sekitar 25% atau kurang.
Driver LED
2) Pemakaian
tahan lama sampai 50.000-100.000 jam
dibandingkan dengan HPS yang “hanya” 6500 jam, sehingga tentu saja dapat
menghemat sumber daya untuk pemeliharaan,
3) Warna
yang putih tidak mendistorsi warna yang disinarinya, sedangkan HPS cenderung
berwarna kuning.
4) Bentuknya
lebih kecil dan ringan, tidak bersuara, dan tidak menggunakan gas (ramah
lingkungan)
5) Keefisienan
sistem. Sinar yang lebih terfokus pada area target sehingga dapat menghindari
polusi cahaya, karena hanya menempatkan
cahaya persis di mana diperlukan, sedangkan HPS memerlukan
reflector agar dapat meminimalisir cahaya yang terbuang.
6) Klik
langsung nyala, tidak seperti HPS yang membutuhkan waktu untuk nyala normal
7) SSL
(Solid State Linght), karena sifatnya yang padat, menyebabkannya lebih tahan terhadap benturan
dan goncangan,
Permasalahan
Di atas saya telah memaparkah
keuntungan penggunaan lampu LED dan sebagian besar konsumen yang mengerti pasti
mengakui akan keunggulan ini, namun tetap terdapat sebuah persoalan mendasar
dan klasik, yaitu: harga lampu PJU LED
sangat mahal. Saya telah membuktikan sendiri dengan melakukan survey harga PJU
LED dan memang harganya masih di kisaran Rp. 6.500.000,00 untuk LED tunggal
dengan daya 100 watt-an!.
Namun demikian di sisi lain, perlu
juga diketahui sebuah fakta lapangan bahwa saat ini telah beredar lampu LED
merk P*ilips daya 10 watt-an dengan harga “anjlok” sekitar Rp. 50.000,00. Perlu
juga kiranya kita melihat harga sebuah senter lampu LED yang bervariasi, namun
ada pemilahan harga yang pasti: senter LED tunggal jauh lebih mahal dari pada
lampu LED kecil walaupun banyak yang tentu saja menghasilkan cahaya dengan lumen
yang setara.
Dari kenyataan harga lapangan di
atas dapat dianalisis bahwa harga LED
daya besar mempunyai harga jauh di atas banyak lampu LED daya kecil. Saya tidak tahu apakah ini
karena biaya produksi yang memang tinggi, demand
pasar yang banyak, ataupun permainan
para produsen untuk meraup untung yang banyak dari kondisi ini. Namun saya
berpikir, mengapa kita tidak mengambil keuntungan dari harga LED kecil yang
murah namun digabungkan menjadi satu untuk memperoleh lumen yang setara? Nah,
inilah yang sebenarnya saya maksudkan lewat tulisan kali ini.
Belajar dari trik untuk
memperoleh lumen yang besar dengan menggabungkan lumen LED kecil seperti halnya
yang telah diterapkan pada lampu senter, saya menelusuri dunia nyata dan dunia
maya lewat Dik Google (Google terlahir setelah saya loh) terkait dengan sebuah
piranti untuk melipatgandakan lumen dari LED daya kecil (220V) agar mempunyai
lumen setara dengan LED daya besar. Saya mencari dengan kata kunci “Fitting
Multiplier”, “Multi Fitting Adapter”, ”Fitting Spreader”, namun memang produk
ini sepertinya belum pernah ada di
pasaran.
Penjelasan : Multi
Fitting Adapter yang saya maksud di atas adalah sebuah alat
tambahan yang sesuai untuk dipasang pada sebuah
fitting lampu konvensional saat ini yang mana dari sini kemudian dihubungkan ke
dua, tiga, atau beberapa fitting lain secara paralel untuk kemudian
masing-masingnya dipasang lampu LED. Harapan dari penggunaan beberapa lampu LED
ini tentu saja untuk memenuhi kebutuhan lumen sebuah lampu LED daya besar yang
harganya sangat mahal. Bayangkan jika tiga buah lampu LED 25watt seharga
3xRp.100.000,00 mempunyai lumen yang sama dengan sebuah lampu LED PJU 75watt
seharga Rp.5.000.000,00, berapa penghematan yang bisa dilakukan?
Kesimpulan
dan Solusi
Bertolak dari permasalahan di
atas, saya sangat merekomendasikan pada para pemerintah kabupaten, kota, dan
propinsi yang berwenang dalam menangani Penerangan Jalan Umum ini agar:
1.
Dalam
jangka panjang agar melakukan kajian akan alternatif penggunaan
lampu LED sebagai lampu masa depan mengingat keefisienan dan beberapa
keuntungan yang saya sebutkan di atas untuk menggantikan lampu konvensional.
Ingat, beberapa kota besar di dunia saat ini telah mengganti semua lampu PJU
dengan lampu LED dan terbukti dapat menghemat biaya tagihan bulanan (silakan
survey Dik Google). Jangan pula lupa bahwa saat ini harga lampu LED saat ini
seiring kecanggihan teknologi cenderung mengalami penurunan harga dari
sebelumnya.
2.
Dalam
jangka pendek (sekaligus jangka panjang), solusi yang dapat saya tawarkan
adalah dengan membuat semacam multi fitting adapter khusus untuk lampu LED
yang bentuknya disesuaikan dengan rumah lampu/reflector yang ada pada saat ini (HPS
atau mercury) sehingga tidak perlu ada pengadaan baru untuk rumah lampu LED
(menghemat belanja). Saya yakin dengan pengadaan besar-besaran akan sangat
menghemat pengadaannya, apalagi kalau semuanya bekerja sama.
3. Harga driver LED yang relatif mahal dapat diantisipasi dengan penggunaan regulator switching daya besar yang dapat mensuplai beberapa titik lampu LED sekaligus atau menggunakan sebuah regulator untuk meyuplai daya beberapa atau banyak LED. Bukankah driver pada hakekatnya hanya sebuah regulator? Lihat postingan saya di https://lukmannet.blogspot.co.id/2014/01/led-lampu-masa-depan-pju.html
Saran ke Depan
LED tergolong lampu yang dapat diredupkan tanpa adanya perubahan mencolok terhadap intensitas cahaya jika dilihat dengan mata telanjang. Kalau tidak percaya, cobalah lakukan peredupan berdasarkan daya (P) yang masuk, mulai dari 100% sampai 70%.
Hal ini akan sangat memberi efek penghematan yang menurut saya cukup signifikan, sebagai contoh tagihan
3. Harga driver LED yang relatif mahal dapat diantisipasi dengan penggunaan regulator switching daya besar yang dapat mensuplai beberapa titik lampu LED sekaligus atau menggunakan sebuah regulator untuk meyuplai daya beberapa atau banyak LED. Bukankah driver pada hakekatnya hanya sebuah regulator? Lihat postingan saya di https://lukmannet.blogspot.co.id/2014/01/led-lampu-masa-depan-pju.html
Saran ke Depan
LED tergolong lampu yang dapat diredupkan tanpa adanya perubahan mencolok terhadap intensitas cahaya jika dilihat dengan mata telanjang. Kalau tidak percaya, cobalah lakukan peredupan berdasarkan daya (P) yang masuk, mulai dari 100% sampai 70%.
Hal ini akan sangat memberi efek penghematan yang menurut saya cukup signifikan, sebagai contoh tagihan